Trading merupakan bisnis yang memiliki peluang keuntungan yang besar namun juga memiliki risiko yang cukup tinggi. Oleh karena itu, para trader harus memiliki strategi yang tepat untuk memaksimalkan profit dan mengurangi kerugian. Salah satu strategi yang dapat digunakan adalah pivot point.
Kamu mungkin sudah mendengar tentang pivot point sebelumnya, namun apakah kamu benar-benar memahami tentang apa itu pivot point dan bagaimana cara menggunakannya dalam trading? Artikel ini akan membahas secara detail tentang cara trading menggunakan pivot point untuk membantu kamu memaksimalkan profit dalam bisnis trading.
Pengertian Pivot Point dan Cara Menghitungnya
Sebelum membahas cara menggunakan pivot point dalam trading, kamu harus memahami terlebih dahulu apa itu pivot point dan bagaimana cara menghitungnya. Pivot point merupakan level support dan resistance pada grafik harga, yang digunakan untuk membantu trader dalam menentukan arah pergerakan harga selanjutnya.
Ada beberapa cara untuk menghitung pivot point, namun cara paling umum adalah dengan menggunakan formula ini:
Level | Formula |
---|---|
Pivot Point | (High + Low + Close) / 3 |
Support 1 | (2 x Pivot Point) – High |
Support 2 | Pivot Point – (High – Low) |
Support 3 | Low – 2(High – Pivot Point) |
Resistance 1 | (2 x Pivot Point) – Low |
Resistance 2 | Pivot Point + (High – Low) |
Resistance 3 | High + 2(Pivot Point – Low) |
Setelah menghitung pivot point dan level-level support dan resistance, trader dapat menggunakannya sebagai referensi untuk menentukan arah pergerakan harga selanjutnya.
Pendahuluan: Cara Menggunakan Pivot Point Dalam Trading
Setelah kamu memahami pengertian pivot point dan cara menghitungnya, saatnya berkunjung ke topik utama yaitu cara menggunakan pivot point dalam trading. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara detail tentang cara menggunakan pivot point dalam trading sehingga kamu dapat memaksimalkan profit dalam bisnis trading.
Cara Membaca Pivot Point Dalam Trading
Salah satu cara untuk membaca pivot point dalam trading adalah dengan memperhatikan level-level support dan resistance yang terbentuk pada grafik harga. Jika harga bergerak di atas pivot point, maka level-level resistance dapat dijadikan sebagai target harga yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika harga bergerak di bawah pivot point, maka level-level support dapat dijadikan sebagai target harga yang lebih rendah.
Terdapat beberapa strategi yang dapat digunakan untuk membaca pivot point dalam trading, seperti strategi breakout dan strategi bounce.
Menggunakan Strategi Breakout
Strategi breakout dilakukan dengan membuka posisi trading ketika harga berhasil menembus level-level support atau resistance yang terbentuk pada grafik harga. Jika harga berhasil menembus level-level resistance, trader dapat membuka posisi buy. Sebaliknya, jika harga berhasil menembus level-level support, trader dapat membuka posisi sell.
Trader dapat menentukan level exit target dan level stop loss berdasarkan level-level support dan resistance yang terbentuk pada grafik harga. Jika harga tidak berhasil menembus level exit target, trader dapat menutup posisi dengan profit yang dihasilkan. Sebaliknya, jika harga berhasil menembus level stop loss, trader harus menutup posisi dengan kerugian yang dihasilkan.
Menggunakan Strategi Bounce
Strategi bounce dilakukan dengan membuka posisi trading ketika harga bergerak mendekati level-level support atau resistance yang terbentuk pada grafik harga. Jika harga mendekati level-level resistance, trader dapat membuka posisi sell. Sebaliknya, jika harga mendekati level-level support, trader dapat membuka posisi buy.
Trader dapat menentukan level exit target dan level stop loss berdasarkan level-level support dan resistance yang terbentuk pada grafik harga. Jika harga berhasil mencapai level exit target, trader dapat menutup posisi dengan profit yang dihasilkan. Sebaliknya, jika harga mencapai level stop loss, trader harus menutup posisi dengan kerugian yang dihasilkan.
Kelebihan Cara Trading Menggunakan Pivot Point
Setelah memahami cara menggunakan pivot point dalam trading, saatnya membahas tentang kelebihan dan kekurangan dari cara trading ini. Berikut adalah beberapa kelebihan dari cara trading menggunakan pivot point:
1. Memberikan Level Support dan Resistance yang Jelas
Pivot point dapat membantu trader dalam menentukan level-level support dan resistance yang jelas pada grafik harga. Hal ini dapat membantu trader dalam menentukan entry point, exit target, dan level stop loss yang tepat.
2. Dapat Digunakan Pada Berbagai Macam Timeframe
Pivot point dapat digunakan pada berbagai macam timeframe, sehingga trader dapat menggunakannya untuk trading jangka pendek maupun jangka panjang.
3. Lebih Mudah Digunakan Dibandingkan Indikator Teknikal Lainnya
Pivot point lebih mudah digunakan dibandingkan indikator teknikal lainnya seperti moving average atau stochastic oscillator. Trader dapat dengan mudah memahami dan menggunakannya dalam trading.
4. Memiliki Akurasi Yang Tinggi
Pivot point memiliki akurasi yang tinggi dalam menentukan level-level support dan resistance pada grafik harga. Hal ini dapat membantu trader dalam mengambil keputusan trading yang tepat.
5. Banyak Digunakan Oleh Trader Profesional
Pivot point banyak digunakan oleh trader profesional, sehingga dapat menjadi referensi bagi trader pemula dalam mengembangkan strategi trading.
6. Memiliki Volume Trading Yang Tinggi
Pivot point memiliki volume trading yang tinggi, sehingga dapat membantu trader dalam mengambil keputusan trading yang tepat berdasarkan aktivitas pasar yang terlihat pada grafik harga.
7. Dapat Digunakan Bersamaan Dengan Indikator Teknikal Lainnya
Pivot point dapat digunakan bersamaan dengan indikator teknikal lainnya seperti moving average atau stochastic oscillator untuk meningkatkan akurasi dan keuntungan dalam bisnis trading.
Kekurangan Cara Trading Menggunakan Pivot Point
Selain kelebihan, cara trading menggunakan pivot point juga memiliki kekurangan sebagai berikut :
1. Tidak Selalu Akurat Dalam Menentukan Arah Pergerakan Harga Selanjutnya
Meskipun pivot point memiliki akurasi yang tinggi dalam menentukan level-level support dan resistance pada grafik harga, namun tidak selalu akurat dalam menentukan arah pergerakan harga selanjutnya. Seorang trader harus selalu memperhatikan faktor fundamental dan sentimen pasar sebelum membuka posisi trading.
2. Tidak Cocok Bagi Trader Yang Menggunakan Timeframe Yang Sangat Cepat
Pivot point tidak cocok bagi trader yang menggunakan timeframe yang sangat cepat seperti scalping, karena level-level support dan resistance yang terbentuk pada grafik harga dapat menjadi tidak valid dalam waktu yang sangat cepat.
3. Tidak Cocok Bagi Trader Yang Tidak Sabar
Pivot point memerlukan waktu untuk terbentuk pada grafik harga, sehingga tidak cocok bagi trader yang tidak sabar dalam menunggu peluang trading yang tepat.
4. Dapat Membingungkan Bagi Trader Pemula
Pivot point dapat membingungkan bagi trader pemula yang tidak memiliki pengalaman dalam menganalisis grafik harga. Oleh karena itu, trader pemula harus memahami terlebih dahulu konsep pivot point dan bagaimana cara menggunakannya dalam trading.
5. Tidak Selalu Berlaku Pada Semua Pasar
Pivot point tidak selalu berlaku pada semua pasar, karena setiap pasar memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena itu, seorang trader harus memperhatikan faktor-faktor fundamental dan sentimen pasar sebelum membuka posisi trading.
6. Dapat Terlalu Sederhana Bagi Beberapa Trader
Beberapa trader mungkin merasa bahwa pivot point terlalu sederhana dan tidak menyediakan informasi yang cukup dalam analisis teknikal. Oleh karena itu, mereka lebih memilih untuk menggunakan indikator teknikal lainnya yang lebih kompleks dalam trading.
7. Memerlukan Pengalaman dan Keterampilan Dalam Menggunakan
Pivot point memerlukan pengalaman dan keterampilan dalam menggunakannya dalam trading. Seorang trader harus memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup dalam mengamati grafik harga dan menganalisis kondisi pasar sebelum membuka posisi trading.
Cara Trading Menggunakan Pivot Point – Tanya Jawab
1. Apa itu pivot point?
Pivot point merupakan level support dan resistance pada grafik harga, yang digunakan untuk membantu trader dalam menentukan arah pergerakan harga selanjutnya.
2. Bagaimana cara menghitung pivot point?
Ada beberapa cara untuk menghitung pivot point, namun cara paling umum adalah dengan menggunakan formula ini: Pivot Point = (High + Low + Close) / 3
3. Bagaimana cara menggunakan pivot point dalam trading?
Trader dapat menggunakan pivot point sebagai referensi untuk menentukan level-level support dan resistance, serta menentukan arah pergerakan harga selanjutnya.
4. Apa keuntungan menggunakan pivot point dalam trading?
Keuntungan menggunakan pivot point dalam trading adalah memberikan level support dan resistance yang jelas, dapat digunakan pada berbagai macam timeframe, lebih mudah digunakan dibandingkan indikator teknikal lainnya, memiliki akurasi yang tinggi, banyak digunakan oleh trader profesional, memiliki volume trading yang tinggi, dan dapat digunakan bersamaan dengan indikator teknikal lainnya.
5. Apa kekurangan menggunakan pivot point dalam trading?
Kekurangan menggunakan pivot point dalam trading adalah tidak selalu akurat dalam menentukan arah pergerakan harga selanjutnya, tidak cocok bagi trader yang menggunakan timeframe yang sangat cepat, tidak cocok bagi trader yang tidak sabar, dapat membingungkan bagi trader pemula, tidak selalu berlaku pada semua pasar, terlalu sederhana bagi beberapa trader, dan memerlukan pengalaman dan keterampilan dalam menggunakannya dalam trading.
6. Apakah pivot point cocok untuk trader pemula?
Pivot point dapat membingungkan bagi trader pemula yang tidak memiliki pengalaman dalam menganalisis grafik harga. Oleh karena itu, trader pemula harus memahami terlebih dahulu konsep pivot point dan bagaimana cara menggunakannya dalam trading.
7. Bagaimana cara menentukan level exit target dan level stop loss dalam trading menggunakan pivot point?
Trader dapat menentukan level exit target dan level stop loss berdasarkan level-level support dan resistance yang terbentuk pada grafik harga. Jika harga berhasil mencapai level exit target, trader dapat menutup posisi dengan profit yang dihasilkan. Sebaliknya, jika harga mencapai level stop loss, trader harus menutup posisi dengan kerugian yang dihasilkan.
Kesimpulan
Dalam bisnis trading, pivot point dapat digunakan sebagai referensi untuk menentukan arah pergerakan harga selanjutnya dan membantu trader dalam memaksimalkan profit dan mengurangi kerugian. Pivot point memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan sebelum digunakan dalam trading. Oleh karena itu, seorang trader harus memahami terlebih dahulu konsep pivot point dan bagaimana cara menggunakannya dalam trading. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan faktor fundamental dan sentimen pasar sebelum membuka posisi trading.
Jika kamu ingin meningkatkan keuntungan dalam bisnis trading, cobalah untuk menggunakan pivot point sebagai referensi dalam mengambil keputusan trading. Semoga artikel ini dapat membantu kamu dalam memaksimalkan profit dan mengurangi kerugian dalam bisnis trading.
Disclaimer
Artikel ini hanya ditujukan untuk tujuan pendidikan dan bukan sebagai saran investasi. Sebelum melakukan trading, selalu lakukan riset terlebih dahulu dan konsultasikan dengan ahli keuangan atau broker sebelum membuka posisi trading. Penulis dan penerbit tidak bertanggung jawab atas kerugian yang mungkin timbul dari penggunaan informasi yang terdapat dalam artikel ini.